
Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, ponsel pintar juga berfungsi sebagai alat hiburan, termasuk untuk bermain game. Nokia telah lama menyadari hal itu dan kemudian memperkenalkan N-Gage pada 2002.
N-Gage adalah sebuah ponsel dengan desain yang ergonomis jika digunakan bermain game.
Konsepnya mirip dengan yang dilakukan Nintendo dengan konsol portabel
Game Boy, yaitu layar di tengah yang diapit oleh tombol arah (directional pad/D-Pad)
di kiri dan tombol aksi di kanan. Tombolnya sendiri merupakan papan
ketik alfanumerik, dengan angka 5 dan 7 yang dibuat menonjol sebagai
tombol aksi.
Dikutip dari Wikipedia,
ponsel dengan sistem operasi Symbian versi 6.1 ini akhirnya diluncurkan
ke pasaran di bulan Oktober 2003. Menggunakan game yang dijual terpisah
dengan format kartu SD, pengguna bisa memainkan game yang sudah
terkenal di konsol lain seperti FIFA Football 2004, Call of Duty, atau
Sonic. Fitur-fiturnya sendiri seperti berikut ini, seperti ditulis GSMArena:
- Konektivitas GSM (2G dengan GPRS), Bluetooth versi 1.1
- Prosesor ARM 920T dengan kecepatan 104 MHz
- Memori internal 3,4MB, slot kartu SD (MMC)
- Layar LCD TFT 4.096 warna, 176 x 208 piksel, 2,1 inci
- Dimensi 134 x 70 x 20 mm, berat 137 gram
- Baterai litium ion 850 mAh
Selain bermain game,
ponsel pintar ini memiliki pemutar musik terintegrasi, sebuah fitur
yang cukup langka saat itu. Keluaran suaranya sudah stereo dan relatif
lebih bagus dengan ponsel Symbian lain yang pemutar musiknya tidak
terintegrasi (harus menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti Ultra
MP3).
N-Gage juga dikenal sebagai ponsel dengan posisi menelepon yang aneh. Karena posisi earpiece dan
mikrofon yang terletak di sisi atas, posisi meneleponnya menyamping
dengan layar menghadap ke depan jika digenggam dengan tangan kiri.
Ejekannya adalah "seperti kuping gajah."


Dikritik karena desainnya yang dianggap terlalu
besar serta posisi menelepon yang aneh, Nokia memperkenalkan N-Gage QD
di tahun 2004. Dibanding pendahulunya, ponsel ini berukuran lebih kecil
serta memiliki mode menelepon yang lebih normal. Sayangnya fitur pemutar
musik justru disunat.
Nasib seri N-Gage tidaklah cemerlang. Seperti ditulis NYTimes.com,
total Nokia N-Gage dan N-Gage QD hanya laku sebanyak dua juta unit.
Angka yang amat kecil, dibandingkan dengan Nokia 6600, sesama ponsel
pintar Symbian yang dirilis di tahun 2003. Ponsel tersebut laku sebanyak
150 juta unit, menurut data TechAdvisor.co.uk.
Akhirnya di bulan November 2005, Nokia menghentikan produksi ponsel gaming ini.
Itulah sebabnya harga bekasnya naik tajam di Indonesia. Dalam suatu
waktu, pengguna N-Gage bisa menjual ponselnya dengan harga lebih tinggi
dibandingkan saat mereka membeli. Rupanya orang Indonesia banyak yang
mencari ponsel ini, meskipun memiliki berbagai keanehan dan tidak punya
kamera.
Di tahun 2007, produsen ponsel asal Finlandia ini merilis platform N-Gage dengan nama N-Gage 2.0.
Dengan layanan ini, pengguna ponsel Symbian S60 dapat memainkan
beberapa game dengan grafik 3 dimensi selayaknya N-Gage, namun kini bisa
bermain secara daring (online) dengan fitur N-Gage Arena.


0 comments:
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.