Saat awal bergabung sekitar sebelas tahun lalu, produk Nokia
yang nyeleneh ini merupakan device pertama yang saya review secara
lengkap. Tidak hanya menyentuh bagian hardware saja, review dilakukan
lebih dalam ke software dan walktrough game-game favorit yang dirilis
untuk ponsel keren ini.
Inilah Nokia N-Gage. Secara resmi ponsel ini dirilis pada bulan Oktober 2003.
Sayangnya setelah sempat diperbarui dengan seri QD, perangkat N-Gage
berhenti diproduksi pada tahun 2006. Sayang sekali. Padahal, produk ini
memilki potensi yang cukup besar untuk menembus pasar yang saat itu
membutuhkan perangkat gaming portabel sekaligus sebuah ponsel. Dan
sejumlah alasan yang menarik akan kita bahas dalam tulisan ini.
Diantaranya adalah:
1. Desain & SWAG
Nokia
N-Gage, terutama yang versi Classic, memiliki desain yang aneh, dalam
artian yang positif. Keypad alfanumerik diletakkan di bagian kanan.
Sejajar dengan layar yang berdiri (posisi portrait), sementara di sisi
berlawanan ada tombol arah alias d-pad dan sejumlah tombol shortcut
menuju menu-menu fantastis yang menjadi alasan berikutnya mengapa ponsel
ini keren.
Posisi earpiece diletakkan pada bagian sisi atas ponsel. jadi jika Anda
bertelepon tanpa handsfree, maka Anda harus meletakkan N-Gage secara
vertikal menyerupai telinga gajah, dimana bagian layar akan menghadap ke
depan. Seakan-akan Anda ingin pamer dan bilang “Hey, lihat! Saya pakai
N-Gage loh ini”
2. Game Berkualitas
Permainan yang dibawa oleh N-Gage memiliki format yang tidak
sembarangan. Bukan sekedar game java yang berbasis J2ME, dimana pada
saat itu banyak digunakan oleh ponsel, melainkan sebuah platform baru
yang berbasis C++ layaknya game Symbian, namun lebih banyak menggunakan
engine, standar game konsol. Pengembangannya tentu tidak mudah dan tidak
murah.
Audio dan video dirender menggunakan format yang bisa dijalankan oleh
N-Gage. Tentunya dengan dukungan virtual machine dan sejumlah codec yang
lengkap. Cutscene tetap ditampilkan apik tanpa mengurangi voice acting
dan ambience. Dan masih banyak lagi hal positif mengenai hal ini.
Sejumlah developer game, mulai dari SEGA, ATARI, EA, ACTIVISION dan
sejumlah pengembang besar lainnya, sempat mengembangkan beberapa game
untuk platform yang kemudian diakui sebagai platform gaming portable
setara PSP. Judul-judul seperti serial Asphalt, Fifa Football, Spiderman
2, Sega Rally, Tom Clancy’s Splinter Cell, Red Faction dan sebagainya
ada di platform ini.
Grafik yang ditampilkan tidak kacangan. 3D sederhana dengan pencahayaan
yang mumpuni. Dengan spek hardware yang dibawa saat itu, game N-Gage
termasuk yang bisa dipamerkan, bahkan kepada pengguna konsol portabel
saat itu, semisal GameBoy dan PSP versi awal.
Hanya saja, karena gelombang pembajakan terhadap game-game N-Gage yang
semakin gencar dan terang-terangan, dan sejumlah masalah copyright di
kubu Nokia,
project ini dihentikan. Persaingan dengan game-game symbian yang
semakin maju, atau memang sengaja untuk menumbuhkan developer game
Symbian S60 yang notabene saat itu dimiliki oleh Nokia, atau apapun itu alasannya, pengembangan game N-Gage dihentikan hanya dalam kurun waktu 3 tahun setelah launch.
Saat itu PSP dan Gameboy dari Sony
dan Nintendo juga mengalami hal yang sama. ROM untuk dua konsol
portable tersebut juga banyak dibajak dan dipublikasikan. Hanya saja,
bisnis inti Nokia bukan pada konsol game dan nampaknya fokusnya
dikembalikan ke bisnis utama sehingga N-Gage akhirnya berhenti
diproduksi.
3. Musik Player
Mendukung format MP3 dan AAC Nokia, N-Gage bisa difungsikan sebagai
pemutar musik digital, menggantikan peran iPod saat itu, atau pemutar
musik portable yang baru saja berkembang saat itu.
Hanya dengan satu N-Gage, Anda seakan memiliki semua perangkat
sekaligus. Sebuah ponsel, perangkat game portable dan pemutar musik plus
radio analog. Siapkan headset yang berkualitas, dan ponsel Anda akan
menjadi DAP yang cukup dapat diandalkan, saat itu.
Masa-masa Akhir
Setahun setelah N-Gage Classic dirilis, atau hanya selang beberapa
bulan setelah mereview N-Gage Classic, Nokia melepas perangkat
N-Gage penyempurna yang diberi nama N-Gage QD.
Namun alih-alih memperbaiki, QD dianggap oleh beberapa pecinta N-Gage
sebagai perangkat yang mengalami penurunan kualitas. Sekelompok orang
bahkan mempelesetkan QD sebagai singkatan dari Quite Disappointing
(cukup mengecewakan) atau Questionable Decision (keputusan yang
dipertenyakan) atau Quality Downgrade (kualitas menurun).
Sejumlah kekecewaan mengarah pada ukurannya yang terlalu kecil, dan
perubahan pada kebijakan software, tidak ada lagi tombol khusus ke
pemutar musik dan radio dan sejumlah kekurangan lain.
Penjualannya menurun drastis terkait hal-hal di atas.
Setalah penjualan hardware mengalami penurunan, Nokia lalu mencoba
mempertahankan platform N-Gage dengan sistem yang berbasis server. Namun
alih-alih mempertahankan kualitas game setara konsol, mereka justru
mendistribusikan game-game S60 dalam layanan tersebut, yang mana bisa
diakses oleh semua ponsel Symbian S60. Layanan tersebut, sebenarnya
tidak jauh berbeda dari game center dan AppStore milik Apple,
tapi kesiapan koneksi yang tidak memadai saat itu menjadi penghalang
utama. Sekali lagi, idenya bagus, fresh, tapi tidak didukung dengan pra
sarana yang memadai.
Pada akhirnya di tahun 2009, layanan ini dihentikan.
Tapi N-Gage, terutama versi yang Classic masih memiliki tempat di hati
penggemar ponsel dan konsol game. Saat tulisan ini dibuat, sejumlah
N-Gage Classic masih ditawarkan secara online. Tentu saja dalam kondisi
secon hand.
Apabila Anda punya pengalaman menarik dengan N-Gage atau N-Gage QD, silakan share di bagian comment.
Sampai Jumpa!
0 comments:
Post a Comment